Minggu, 02 Desember 2012

0 lembar kerja microsoft excel


secara default atau secara keseluruhan, tampilan area kerja program microsoft office excel terdiri atas dokumen name, menu bar, tool bar, name bar, formula bar, pointer dan tabulasi. perhatikan gambar dibawah :
layar-kerja-excel
Keterangan :
Formula Bar adalah tempat dimana kita menuliskan rumus formula, tapi harus diingat bahwa penulisan rumus formula bukan berupa angka melainkan alamat cell / cell addressnya. Setiap kali menuliskan formula yang diperlukan harus selalu diawali dengan tanda sama dengan (=) atau tanda tambah (+)
Name Box adalah tempat yang menunjukkan alamat dari cell / address cell yang ditunjuk oleh pointer.
Name box mencatat alamat cell pointer dengan diawali pencatatan nama kolom (A-IV) selanjutnya nomor baris (1-65536), sebagai contoh :
→ cell B5 dibaca kolom ke-2 ( yakni kolom B) baris ke-5.

Sabtu, 01 Desember 2012

0 Pnggunaan fungsi statistik


Penggunaan Fungsi Statistik dalam Microsoft Office Excel Sebagai Media Pembelajaran Matematika
Di era teknologi informasi ini dan dengan pesatnya perkebangan teknologi komputer saat ini, manfaat komputer telah dirasakan di berbagai sektor kehidupan. Dalam sektor pendidikan misalnya, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk urusan keadministrasian saja, melainkan juga dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Salah satu program komputer yang bisa digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran adalah Microsoft Office Excel. Khususnya penggunaan Microsoft Office Excel sebagai media pembelajaran dalam bidang matematika. Ada banyak fungsi yang disediakan Microsoft Office Excel yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika diantaranya adalah:
1. Fungsi matematika seperti logaritma dan akar
2. Fungsi Statistik seperti penjumlahan, rata-rata dan permutasi
3. Fungsi Matriks seperti determinan matriks, invers matriks, hasil perkalian matriks
4. Fungsi keuangan seperti periode pembayaran dan suku bunga
1. Penggunaan Fungsi statistika Sebagai Media Pembelajaran
Disini akan dijelaskan lebih jauh mengenai penggunaan fungsi statistika sebagai media pembelajaran. Fungsi statistika merupakan bagian ilmu matematika yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyajian data, pengolahan dan analisa data yang dari keseluruhannya dapat ditarik kesimpulan. Ada beberapa cara dalam pengumpulan data, yaitu dengan: penelitian lapangan(pengamatan langsung), wawancara(interview), angket(kuisioner) yang dapat digunakan untuk menghitung berbagai operasi statistika di Microsoft Office Excel. Adapun beberapa operasi statistika yang dapat dilakukan pada Microsoft Office Excel adalah:
1. Penyajian data dengan diagram garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajiakan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Contoh:
NO Kabupaten Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007
1 Denpasar 450000 500000 550000 60000
2 Badung 475000 485000 495000 525000
3 Gianyar 445000 450000 455000 460000
4 Bangli 435000 440000 465000 475000
5 Klungkung 325000 330000 335000 340000
6 Karangasem 480000 490000 495000 525000
7 Singaraja 575000 595000 610000 615000
8 Tabanan 405000 410000 415000 420000
9 Negara 585000 588000 590000 599000
Caranya:
1. Buat data pada lembar kerja excel
2. Klik Insert
3. Klik Sub menu Chart,selanjutnya muncul dialog
4. Pilih model grafik line
5. Tentukan datanya
6. Klik next
7. Klik finis
Sehingga didapat hasi seperti di bawah ini:
2. Penyajian data dengan diagram batang
Penyajian data dengan diagram batang menggunakan gambar berbentuk balok atau batang baik dengan tegak maupun mendatar, dengan antara bilangan satu dengan lainya di beri jarak.
Contoh :
NO Kabupaten Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007
1 Denpasar 450000 500000 550000 60000
2 Badung 475000 485000 495000 525000
3 Gianyar 445000 450000 455000 460000
4 Bangli 435000 440000 465000 475000
5 Klungkung 325000 330000 335000 340000
6 Karangasem 480000 490000 495000 525000
7 Singaraja 575000 595000 610000 615000
8 Tabanan 405000 410000 415000 420000
9 Negara 585000 588000 590000 599000
Caranya :
1. Buat data diatas pada lembar kerja excel
2. Klik insert
3. Klik sub menu Chart, selanjutnya muncul dialog
4. Pilih model grafik column
5. Tentukan datanya
6. Klik next
7. Klik finish
Sehingga didapat hasil seperti di bawah ini
3. Penyajian data dengan diagram lingkaran
Lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang sesuai data yang bersangkutan. Luas masing-masing juring sebanding dengan sudut pusat lingkaran.
Contoh:
No Keterangan Persentase
1 Universitas 40%
2 Akademi 35%
3 Kerja 25%
Caranya:
1. Buat data diatas pada lembar kerja excel
2. Klik insert
3. Klik sub menu Chart, selanjutnya muncul dialog
4. Pilih model grafik pie
5. Tentukan datanya
6. Klik next
7. Klik finish
Sehingga didapat hasil seperti dibawah ini:
4. Histogram, polygon frekuensi, dan oqive
Histogram merupakan penyajian data menggunakan persegi panjang yang diameternya tidak berjarak. Jika titik-titik tengahdari bagian sisi atas pada persegi panjang dihubungkan membentuk garis-garis palak yang disebut polygon frekuensi. Jika kita menginginkan frekuensi komulatif (kurang dari atau lebih dari) kita sajikan dengan garis frekuensi kurang dari atau lebih dari.
Nilai Frekuensi
40 – 50 10
51 – 55 20
56 – 60 30
61 – 65 40
66 – 70 50
Contoh:
Caranya:
1. Buat data diatas pada lembar kerja excel
2. Klik insert
3. Klik sub menu Chart, selanjutnya muncul dialog
4. Pilih model bar
5. Tentukan datanya
6. Klik next
7. Klik finish

0 cara merangking di ms.excel


Untuk menentukan ranking setiap siswa kita dapat menggunakan fungsi RANK, adapun bentuk umum fungsi RANK  sebagai berikut.
 =RANK(number,ref,order)
  • number, adalah nilai yang akan dijadikan dasar rangking. Untuk contoh kasus diatas sel dari Nilai Rata-Rata yang menjadi dasar untuk perankingan (sel L3)
  • ref, berupa range yang diabsolutkan dari kolom yang menjadi dasar merangking (range $L$3:$L$12)
  • Order, bersifat opsional. Jika tidak dicantumkan maka dianggap bernilai 0. Parameter ini hanya mengijinkan nilai 0 dan 1. Jika diberi nilai 0, maka rangking dalam bentuk descending yaitu nilai tertinggi menjadi rangking 1.  Jila diberi nilai 1, maka rangking dalam bentuk ascending yaitu nilai terendah menjadi rangking 1. untuk kasus ini parameter order dapat diabaikan atau diberi 0.
Sehinga rumus untuk rangking dapat ditulis sebagai berikut:
=RANK(L3;$L$3:$L$12)
Parameter ketiga (order) dapat tidak ditulis jika bernilai 0.
Perhatikan contoh di bawah ini :
  • Ketikan data seperti di bawah ini !
  • Masukan rumus ke sel L3 :=Rank(L3;$L$3:$L$12), sehingga hasilnya seperti ini :
  • Selanjutnya coppy dan Paste kan rumus tersebut ke bawah sehingga hasilnya seperti ini :

0 Penggunaan header dan footer


Membuat Header dan Footer Yang Berbeda Berdasarkan Nomor Halaman dan Section

Header Dan Footer

Header dan footer adalah teks yang terdapat pada setiap halaman pada dokumen. Header terletak pada bagian atas dokumen, footer terletak pada bagian bawah dokumen. Pada header dan footer dapat diletakkan nomor halaman, judul tulisan, waktu dan tanggal, bahkan gambar.
image
Gambar di bawah ini menunjukkan fungsi tombol pada toolbar Header/Footer yang ditampilkan dengan mengklik View – Header/Footer
image

Membuat Header Dan Footer

  1. Klik View-Header and Footer.
  1. Pada jendela Header and Footer terdapat beberapa teks yang dapat disisipkan seperti nomor halaman, jumlah halaman, tanggal dan waktu. Selain itu juga terdapat pengaturan penomoran halaman dan pengaturan halaman (Page Setup).
  2. Tuliskan teks yang diinginkan pada header. Jika ingin membuat footer klik Switch Between Header and Footer.
  3. Format pada header dan footer, dapat diatur pada jendela style and formatting.
  4. Setelah selesai klik Close.

Membuat Header Dan Footer Yang Berbeda Berdasarkan Nomor Halaman

  1. Header dan footer dapat dibuat berbeda misalkan khusus untuk halaman pertama, atau berdasarkan penomoran halaman ganjil dan genap.
  2. Klik File-Page Setup-Layout atau bisa juga dengan mengklikPage Setup-Layout pada jendela Header and Footer.
  3. Klik pada Different First Page jika diinginkan halaman pertama yang dibedakan, atau Different odd and even jika dinginkan perbedaan untuk nomor halaman ganjil dan genap.
  4. Klik OK.

Membuat Header Dan Footer Yang Berbeda Berdasarkan Section

  1. Selain dibedakan berdasarkan halaman, header dan footer dapat dibuat berbeda berdasarkan section. Hal ini berguna misalnya pada saat kita akan membuat header atau footer yang berbeda untuk setiap bab pada tulisan yang kita buat.
  2. Misalkan kita akan membuat header halaman ganjil yang berbeda untuk masing-masing section dan membuat header halaman genap yang sama untuk semua section. Header halaman ganjil pada section 1 diberi header “Ini adalah header halaman ganjil untuk section 1” sedangkan header halaman ganjil untuk section 2 diberi header “Ini adalah header halaman ganjil untuk section 2”. Header halaman genap diberi tulisan “Ini adalah header halaman genap”.
  3. Bedakan header halaman ganjil dan genap dengan cara yang telah dijelaskan pada bagian Membuat Header Dan Footer Yang Berbeda Berdasarkan Nomor Halaman.
  4. Pada halaman ganjil tuliskan header “Ini adalah header halaman ganjil untuk section 1” dengan cara seperti yang terdapat pada bagian Membuat Header dan Footer. Kemudian lakukan hal yang sama untuk header halaman genap dengan tulisan “Ini adalah header halaman genap”.
  5. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memisahkan section, misal untuk membuat section baru pada halaman berikutnya klik Insert – Break – Section Break Types – Next Page. Anda dapat memilih option Section Break Types lainnya sesuai kebutuhan.
  6. Sekarang kita menuju halaman ganjil pada section 2. Saat ini pada header masih tertulis sama seperti header section 1 yang telah kita buat sebelumnya. Hal terpenting yang harus dilakukan untuk membedakan header section ini dengan section sebelumnya adalah kita harus memutus link header halaman ganjil pada section ini dengan section sebelumnya, caranya klik tombol Link to Previous pada toolbarHeader/Footer. Tombol inilah yang mengatur apakah header atau footer pada section saat ini akan dibuat sama ataukah berbeda dengan section sebelumnya.
  7. Ubahlah header halaman ganjil pada section 2 ini menjadi “Ini adalah header halaman ganjil untuk section 2”.
  8. Gambar di bawah ini menunjukkan ilustrasi dari hasil langkah-langkah yang telah dikerjakan.

0 Penggunaan fungsi LOOKUP


Bentuk vektor LOOKUP

Bentuk vektor LOOKUP tampak dalam satu baris atau kolom satu rentang (dikenal sebagai vektor) untuk nilai, dan kemudian mengembalikan nilai dari posisi yang sama di berbagai satu baris atau kolom yang kedua. Gunakan formulir ini fungsi LOOKUPketika Anda ingin menentukan rentang yang berisi nilai yang ingin Anda cocok.

Sintaks untuk bentuk vektor

LOOKUP (lookup_value,lookup_vector,result_vector)
  • Lookup_value adalah nilai yang LOOKUP mencari dalam vektor pertama. Lookup_value dapat nomor, teks, nilai yang logis, atau nama atau referensi yang mengacu pada nilai.
  • Lookup_vector adalah berbagai yang berisi hanya satu baris atau satu kolom. Nilai-nilai dalam lookup_vector dapat teks, angka, atau nilai-nilai yang logis. 

    Penting Nilai-nilai di lookup_vector harus ditempatkan dalam urutan menaik. Sebagai contoh,-2, 1, 0, 1, 2 atau A-Z atau palsu, benar. Jika Anda tidak melakukannya, LOOKUP mungkin tidak memberikan nilai yang benar. Huruf besar dan huruf kecil teks yang setara.
  • Result_vector adalah rentang yang berisi hanya satu baris atau kolom. Ini harus menjadi ukuran yang sama sebagailookup_vector.
Catatan
  • Jika LOOKUP tidak dapat menemukan lookup_value, itu sesuai nilai terbesar di lookup_vector Yaitu kurang dari atau sama dengan lookup_value.
  • Jika lookup_value lebih kecil daripada nilai terkecil di lookup_vectorLOOKUP memberikan nilai kesalahan N/A #.
Contoh
AB
1FrekuensiWarna
24.14merah
34.19jeruk
45.17kuning
55.77hijau
66.39biru
RumusDeskripsi (hasil)
=LOOKUP(4.91,A2:A6,B2:B6)Melihat 4.19 di kolom A, dan mengembalikan nilai dari kolom b yang ada di dalam baris yang sama (oranye).
=LOOKUP(5.00,A2:A6,B2:B6)Mendongak 5,00 di kolom A, dan mengembalikan nilai dari kolom b yang ada di dalam baris yang sama (oranye).
=LOOKUP(7.66,A2:A6,B2:B6)Melihat 7.66 di kolom A, sesuai nilai terkecil berikutnya (6.39), dan mengembalikan nilai dari kolom b itu adalah pada baris yang sama (biru).
=LOOKUP(0,A2:A6,B2:B6)Melihat 0 di kolom A, dan kembali kesalahan karena 0 adalah kurang dari nilai terkecil di lookup_vector A2:A7 (# N/A).

Bentuk array LOOKUP

Bentuk array LOOKUP terlihat di baris atau kolom dari sebuah array nilai pertama yang Anda tentukan, dan kemudian mengembalikan nilai dari posisi yang sama di baris terakhir atau kolom array. Menggunakan bentuk ini LOOKUP ketika nilai-nilai yang Anda inginkan untuk mencocokkan berada di baris pertama atau kolom array.

Sintaks untuk bentuk Array

LOOKUP)lookup_value,array)
  • Lookup_value adalah nilai yang LOOKUP mencari dalam array. Lookup_valuedapat beberapa, teks, nilai logis, atau nama atau referensi yang merujuk kepada nilai.
    • Jika LOOKUP tidak dapat menemukan lookup_value, menggunakan nilai terbesar dalam array yang kurang dari atau sama dengan lookup_value.
    • Jika lookup_value lebih kecil daripada nilai terkecil di pertama baris atau kolom (tergantung pada array dimensi),LOOKUP mengembalikan nilai kesalahan N/A #.
  • Array adalah kisaran sel yang berisi teks, angka, atau nilai-nilai logis yang ingin Anda Bandingkan denganlookup_value.

    Bentuk array LOOKUP mirip dengan HLOOKUP dan VLOOKUP fungsi. Perbedaan adalah bahwa HLOOKUP pencarian untuk lookup_value pertama berturut-turut, VLOOKUP pencarian di kolom pertama, dan LOOKUP pencarian menurut dimensiarray.
    • Jika array meliputi daerah yang lebih luas daripada yang tinggi (lebih banyak kolom dari baris), LOOKUPpencarian untuk lookup_value pertama baris.
    • array persegi atau lebih tinggi daripada Apakah lebar (lebih baris dari kolom), LOOKUP pencarian di kolom pertama.
    • Dengan HLOOKUP dan VLOOKUP, Anda dapat mengindeks turun atau di, tapi LOOKUP selalu memilih nilai terakhir di baris atau kolom.
    Penting Nilai-nilai dalam array harus ditempatkan dalam urutan naik. Sebagai contoh, -2, -1, 0, 1, 2 atau A-Z atau FALSE, benar. Jika Anda tidak melakukannya, LOOKUP mungkin tidak memberikan nilai yang benar. Teks huruf besar dan huruf kecil setara.
Contoh
AB
1a1
2b2
3c3
4d4
FormulaDeskripsi (hasil)
=LOOKUP("c",a1:B4)Tampak "C" di baris pertama array dan mengembalikan nilai dalam baris terakhir yang di kolom yang sama (3).
=LOOKUP("bump",a1:B4)Mencari "benjolan" di baris pertama array dan mengembalikan nilai dalam kolom terakhir yang ada di baris yang sama (2).

0 Penggunaan fungsi if di microsoft excel

Fungsi IF di microsoft excel 2007 dapat digunakan sebagai formula logika untuk menghitung atau menentukan nilai sebuah pernyataan dimana fungsi IF akan memberikan nilai tertentu jika logika benar atau salah.

Dalam contoh ini kita akan menggunakan fungsi IF untuk menentukan nilai kelulusan siswa,
Jika Nilai Ujian (kolom B) > 30 maka status kelulusan (kolom C), adalah lulus, sebaliknya jika <30 maka  "tidak lulus"

1. Buat tabel seperti di bawah ini
Kode Siswa, Nilai ujian dan status 



2.Pada sel C3 ketik formula
=IF(B3>30,"lulus","tidak lulus") kemudian enter
Selanjutnya kopi formula hingga sel C10
Hasilnya akan tampak seperti di bawah ini

0 cara penggunaan footnote di microsoft word


Cara Menyisipkan Footnote dan Endnote

  1. Klik pada bagian yang ingin disisipkan tanda footnote/endnote.
  2. Pada References tab, Footnotes group, klik Insert Footnote (untuk membuat catatan kaki) atau Insert Endnote (untuk membuat catatan akhir).
    Footnotes Group
  3. Sekarang kursor akan berpindah pada bagian untuk mengetik isi footnote/endnote.
    Catatan: Secara default, MS Word akan menempatkan isi Footnote di akhir halaman sedangkan isi Endnote di akhir dokumen.
  4. Untuk merubah format footnote/endnote, klik tanda Dialog Box Launcher (Dialog Box Launcher) pada Footnotes.
    Footnote and Endnote Dialog Box
  5. Pada kotak dialog Footnote and Endnote, bagian Format, pilih format angka yang diinginkan. Bila ingin menggunakan simbol, klik tombol Symbol.
  6. Klik Apply untuk mengganti format.
  7. Selanjutnya di samping angka atau simbol, ketik isi footnote/endnote.
  8. Untuk menambah footnote/endnote lain dengan nomor berurutan, klik pada bagian dokumen yang akan diberi tanda footnote/endnote dan tekan:
    • CTRL+ALT+F untuk footnote.
    • CTRL+ALT+D untuk endnote.

Cara Membuat Keterangan untuk Footnote dan Endnote yang Panjang

Bila footnote/endnote terlalu panjang, maka akan disambung pada halaman berikutnya. Untuk itu kita bisa membuat keterangan agar pembaca tahu bahwa footnote/endnote ini bersambung ke halaman berikutnya.
  1. Pilih Draft view.
    Draft View
  2. Pada References tab, Footnotes group, klik Show Notes.
  3. Jika dokumen memiliki footnote dan endnote, akan muncul sebuah pesan. Pilih View footnote area (untuk melihat catatan kaki) atau View endnote area (untuk melihat catatan akhir), dan kemudian klik OK.
  4. Pada daftar note pane, klik Footnote Continuation Notice (untuk membuat keterangan di catatan kaki) atau Endnote Continuation Notice (untuk membuat keterangan di catatan akhir).
    Footnote Continuance Notice
  5. Kemudian ketik teks untuk keterangan, misalnya …bersambung ke halaman berikutnya.
  6. Beri format yang diinginkan, misalnya mengganti tipe font atau membuat cetak miring.
  7. Kembali ke Print Layout dan perhatikan di baris terakhir footnote/endnote sudah muncul keterangan yang diketik tadi.
  8. Untuk mengedit keterangan yang dibuat, ulangi langkah 1-4 dan buat perubahan yang diinginkan.

Cara Mengubah Footnote Menjadi Endnote dan Sebaliknya

  1. Cara Mengubah Sebuah Footnote Menjadi Endnote dan Sebaliknya
    • Klik kanan pada isi footnote/endnote yang akan diubah dan pilih Convert to Footnote atau Convert to Endnote.

  2. Cara Mengubah Beberapa Footnote Menjadi Endnote dan Sebaliknya
    Catatan: Cara ini untuk merubah beberapa footnote/endnote yang letaknya berurutan.
    1. Pilih Draft view.
    2. Pada References tab, Footnotes group, klik Show Notes.
    3. Jika dokumen memiliki footnote dan endnote, akan muncul sebuah pesan. PilihView footnote area atau View endnote area, dan kemudian klik OK.
    4. Pada note pane, pilih beberapa footnote/endnote yang akan diubah (klik footnote/endnote pertama dan geser mouse untuk memilih footnote/endnote yang lain).
    5. Klik kanan dan pilih Convert to Footnote atau Convert to Endnote.

  3. Cara Mengubah Seluruh Footnote Menjadi Endnote dan Sebaliknya
    1. Pada References tab, klik Footnote & EndnoteDialog Box Launcher (Dialog Box Launcher) untuk membuka kotak dialog.
    2. Klik Convert.
    3. Klik pilihan yang diinginkan dan klik OK.
    4. Klik Close.

0 cara membuat table microsoft word


Cara membuat tabel pada program microsoft word sangat mudah sekali, tapi bagi yang belum tahu caranya, membuat tabel mungkin bisa dibilang sangat susah. bagi kamu yang belum bisa membuat tabel tidak usah bingung, ikuti saja panduan di bawah ini :
1. Buka dulu program microsoft word pada komputer kamu.
2. Kemudian klik Menu Table – insert – Table . . . seperti di gambar di bawah ini :
Cara membuat tabel
3. setelah kamu klik tabel, nanti akan muncul jendela seperti di bawah ini :
Cara membuat tabel
Number of column adalah untuk menentukan jumlah kolom, sedangkan untuk number of row adalah untuk menentukan jumlah baris, masukkan angka sesuai dengan kebutuhanmu.
contoh di atas adalah dengan jumlah sebanyak 5 kolom dan 10 baris, setelah memaskkan angkanya. klik OK. maka tabel akan muncul seperti dibawah ini :
Cara membuat tabel
setiap kali membuat tabel, bentuk tabel akan rata memenuhi jendela microsoft word, untuk mengecilkan dan melebarkan kolom tabel caranya adalah dengan mengarahkan mouse pointer kamu pada garis kolom yang ingin kamu geser, arahkan mouse pointer hingga berubah menjadi panah dengan dua arah kanan kiri. klik dan tahap pada garis kolom, kemudian tarik ke kanan atau ke kiri sesuai dengan kebutuhanmu. agar lebih jelas perhatikan gambar di bawah ini :
Cara membuat tabel
Merge Cells
menu merge cells (atau menggabungkan cells) bisa digunakan jika kamu ingin membuat tabel yang berbentuk seperti ini
membuat tabel
contoh tabel di atas adalah menggunakan merge cells, yaitu menggabungkan kolom atau baris menjadi satu,
caranya adalah :
1. siapkan tabel kerja kamu
2. blokpada kolom atau baris yang ingin kamu gabungkan, (cara mengeblok adalah dengan klik dan tahan mouse pointer pada salah satu kolom atau baris kemudian geser mouse pointer ke arah kolom lain ) misalnya seperti gambar di bawah ini
membuat tabel
3. Kemudian setelah diblok, klik menu Table, Merge Cells
membuat tabel
4. Maka hasilnya adalah seperti ini
membuat tabel

0 Cara membuat numbering di microsoft word


Menggunakan bullet dan numbering (penomoran otomatis) Microsoft Word 2007- Bullet and Numbering adalah perintah untuk membuat simbol atau penomoran secara otomatis pada awal baris atau kalimat.
1) Membuat simbol dengan bullets
Perhatikan contoh penggunaan bullet dalam kalimat berikut.
contoh penggunaan bullet
Langkah untuk menggunakan bullets adalah sebagai berikut.
a) Tempatkan kursor pada baris atau paragraf yang akan disisipkan bullets.
b) Klik tab Home, kemudian pada submenu Paragraph pilih tombol Bullet, maka akan tampil kotak dialog sebagai berikut.
Pilihan bullets
Gambar 5.46. Pilihan bullets
c) Klik pada tombol Bulleted, dan pilih salah satu bullets yang diinginkan. Klik tombol Define New Bullet untuk memilih jenis lain.
d) Klik OK untuk menutup kotak tersebut.
2) Penomoran Baris
Perhatikan contoh penomoran berikut.
Perhatikan contoh berikut
Langkah untuk menggunakan bullets adalah sebagai berikut.
a) Posisikan kursor pada baris atau paragraf yang akan disisipkan nomor baris.
b) Klik tab Home, kemudian pada submenu Paragraph pilih Numbering.
c) Klik pada tombol Numbered dan pilih salah satu numbering yang diinginkan, kemudian klik OK untuk menutup kotak tersebut.
Pilihan format penomoran angka

0 Cara membuat kolom di microsoft word



1. Cara Membuat Kolom

  1. Pilih orientasi kertas, pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Orientation. PilihPortrait atau Landscape.
    Page Setup Group
  2. Pilih kumpulan teks seperti contoh berikut.
    Contoh Teks
  3. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Columns.
  4. Pilih Two untuk membuat dua kolom.
    Columns
  5. Pada contoh ini terdiri dari dua bagian:
    1. Judul (Lorem Ipsum) = satu kolom.
    2. Isi = dua kolom.
    Untuk gabungan ini, Microsoft Word akan otomatis membuat Section Break (Continuous).
  6. Pada kolom, teks akan mengalir sampai batas bawah halaman kemudian baru berpindah ke kolom selanjutnya.
    Portrait - 2 Kolom
  7. Jika Anda tidak menginginkan teks sampai batas bawah halaman maka dapat menggunakan Column Break.
    Contoh Column Break
    Caranya:
    1. Letakkan kursor di depan teks yang akan dipindahkan.
    2. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks.
    3. Pada bagian Page Breaks, pilih Column.
    4. Microsoft Word akan memindahkan teks ke kolom berikutnya.

2. Cara Mengatur Lebar dan Jarak Kolom

  1. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik More Columns untuk menampilkan kotak dialog Columns.
    Column Dialog Box
  2. Untuk mengatur lebar kolom, ubah angka pada kotak Width.
  3. Untuk mengatur jarak antar kolom, ubah angka pada kotak Spacing.
  4. Klik OK bila sudah selesai.

3. Cara Memberi Garis Pemisah Pada Kolom

  1. Jika kolom terdiri dari beberapa section, klik pada section yang ingin diberi garis.
  2. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik More Columns untuk menampilkan kotak dialog Columns.
  3. Centang kotak Line between.
    Garis Antar Kolom
  4. Klik OK bila sudah selesai.

4. Cara Mengganti Jumlah Kolom

  1. Klik pada bagian kolom yang ingin diganti jumlahnya.
  2. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Columns.
  3. Pilih jumlah kolom yang diinginkan.
    • One – 1 kolom.
    • Two – 2 kolom.
    • Three – 3 kolom.
    • Left – untuk membuat kolom kiri lebih sempit (hanya untuk 2 kolom).
      Column Left
    • Right – untuk membuat kolom kanan lebih sempit (hanya untuk 2 kolom).
      Column Right
  4. Untuk membuat lebih dari 3 kolom, pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik More Columns untuk menampilkan kotak dialog Columns.
  5. Ganti jumlah kolom pada kotak Number of columns.
  6. Klik OK bila sudah selesai.

5. Cara Membuat Tampilan Kolom Seperti Di Jurnal

Jurnal-jurnal penelitian kadang menggunakan gabungan kolom seperti gambar berikut. Walaupun kelihatan agak rumit, tapi sebenarnya cukup mudah cara pengaturannya. Intinya hanya menggunakan Breaks, yaitu Section Break dan Column Break.
Gabungan Kolom
  • Bagian 1: Judul
    • Ketik teks dan kemudian pada akhir teks, tekan Enter.
    • Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks.
    • Pada bagian Section Breaks, pilih Continuous.
  • Bagian 2: Nama dan email
    1. Buat dua kolom: pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Columns dan pilihTwo.
    2. Ketik isi kolom (nama dan email).
    3. Selanjutnya buat Column Break:
      1. Letakkan kursor di depan nama kedua (contoh gambar: Rane).
        Bagian Dua - 2 Kolom
      2. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks.
      3. Pada bagian Page Breaks, pilih Column.
    4. Pada bagian akhir kolom kedua, tekan Enter dua kali.
    5. Buat section break: di Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks. Pada bagianSection Breaks, pilih Continuous.
  • Bagian 3: Kumpulan teks dua kolom
    1. Karena di bagian 2 sudah dibuat dua kolom, di bagian ini tidak perlu lagi membuatnya.
    2. Ketik isi kolom.
    3. Pada bagian akhir kolom kedua, tekan Enter.
    4. Buat section break: di Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks. Pada bagianSection Breaks, pilih Continuous.
  • Bagian 4: Daftar
    1. Buat satu kolom: pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Columns dan pilihOne.
    2. Ketik teks yang diinginkan.
  • Hasilnya akan seperti gambar berikut. Tekan tombol CTRL + SHIFT + * untuk melihat garis Section Break dan Column Break.
    Contoh Tampilan Gabungan Kolom Di Dokumen Word